Text
Nasionalisme, Laut, dan Sejarah
Pancasila yang disakralkan telah kehilangan fungsinya sebagai pedoman arah dan tujuan yang dicitakan masyarakat bangsa, sebagaimana terungkap di dalam pembukaan UUD 1945. itu terjadi karena pancasila tidak dijadikan tolak ukur tidak di praktikkan. bahkan, pemahaman terhadap pancasila tidak dipermudah, melainkan dengan penataran p4, yang tidak efektif
1986216001 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216002 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216003 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216004 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216005 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216006 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216007 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216008 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216009 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216010 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216011 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216012 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216013 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216014 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216015 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216016 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216017 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216018 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216019 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL (Rak 6 A Baris 3) | Tersedia |
1986216020 | 320.54-Sus-n | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia |
No. Panggil | 320.54-Sus-n |
---|---|
Penerbit | Depok: Komunitas Bambu., 2014 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-9402-57-5 |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | - |
Subjek | - |
1 Pancasila dan Kehidupan Berdemokrasi, Suatu Ancangan Historis
2. Pemekaran Wilayah dalam Tinjauan Sejarah Indonesia Kontemporer
3 Nasionalisme: Tantangan dalam Membangun Nilai-nilai Pendidikan di Indonesia
4 Tanggung jawab Indonesia dalam Memelihara Perdamaian dan Ketertiban Sesudah Proldamasi Kemerdekaan
5 Laut, Sungai dan Perkembangan Peradaban Dunia Maritim Asia Tenggara, Indonesia dan Metodologi Strukturis
6. Perspektif Tanah-Air dalam Sejarah Indonesia
7. Kemaritiman dan Migrasi Orang Bugis
8. Tradisi dan Masyarakat Maritim Pesisir Selatan Jawa dalam Perspektif Sejarah dan Pengembangan Wilayah
9. Place Names and Naming of Buton Sultanate: Maritime History as Remembrance
10. Kabanti Kanturuna Mohelana Pedoman Berlayar Orang Buton: Suatu Refleksi Mengenai Dunia Kemaritiman Melayu-Nusantara
11. Arung Sejarah Bahari: dari Pelabuhan ke Pelabuhan Merajut Simpul-Simpul Keindonesiaan
12. Johor dan Buton dalam Perspektif Dunia Melayu
13. Laut Sebagai Pusat Peradaban dan Pemersatu Bangsa: Masalah dan Prospeknya
14. Labu Rope Labu Wana Konsep Pulau Sejarah dalam Historiografi Indonesia
15. Bercermin dari Sejarah Menatap Masa Depan Indonesia: Suatu Perspektif Kelautan
16. Budaya Maritim, Kearifan Lokal, dan Diaspora Buton
17. Jejak Orang Butun dalam Sejarah Maritim Indonesia
18. Perahu yang Berlayar di Antara Karang-karang Kesultanan Butuni (1491-1960)
19. Mengapa Bukan Pulau Terdepan?
20. Sekali Lagi Tentang Pulau Terdepan
21. Penetapan Hari Jadi Daerah/Kota Sebagai Upaya Pencarian Identitas Masyarakat dan Integrasi Bangsa: Suatu Sumbangan Pemikiran untuk Kendari
22. Suatu Pemikiran untuk Rekonstruksi Sejarah Hubungan Sahulau-Seram dengan Buton Berdasarkan Tradisi Lisan
23. Kabanti Tradisi Lisan Orang Buton dan Sejarah
24. Pendidikan Sejarah Perekat Bangsa dalam Masyarakat Majemuk: Perspektif Multikultural
25. Perekat Bangsa, Suatu Tema Pembelajaran Sejarah
26. Hari Lahir dan Perkembangan Universitas Indonesia Sejarah dan Historiografi
27. Historiografi di Indonesia: Peninjauan Ulang dan Kecenderungannya ke Masa Depan
28. Pertempuran Laut Pejuang Nusantara Melawan Portugis
29. Identitas Bangsa, Sejarah, dan Pendidikan Sejarah di Indonesia
30. Pengembangan Koleksi Nasional dalam Hubungannya dengan Etnis Nusantara
31. Tentara Sukarela Pembela Tanah Air: Di antara Sejarah Sebagai "Interpretasi" (Interpreted History) dan Sejarah Sebagai Yang "Disepakati" (Accepted History)
32. Metodologi Strukturistik dalam Historiografi Indonesia: Sebuah Alternatif
33. Sejarah Kebudayaan Buton: Suatu Penelurusan ke Arah Rekonstruksi Sejarah
34. Johor-Riau dan Buton dalam Dunia Melayu-Nusantara
35 Monumen Nasional dan Simbol Perjuangan Bangsa dalam Perspektif Sejarah
36. Dari "Kampung Maluku" ke "Kampung Indonesia": Perjalanan Dr. Johannes Leimena dalam Pengabdian dan Jasa-jasanya Kepada Bangsa dan Negara
37. Museum Proklamasi: Quo Vadis?
38. Sawérigading dan Haluoleo di Sulawesi Tenggara Ingatan Masa Lampau dan Tafsir Masa Kini
39. Sejarah Perjuangan Bangsa Sebagai Modalitas Memperkuat Pertahanan Negara
40. Sejarah Publik (Public History): Suatu Pemikiran Pengembangan Kurikulum Prodi Sejarah
41. Sukarno, Hatta, Syahrir: Triumvirat di Pengasingan Terakhir Masa Dekolonisasi (1949)
42. Wacana Sejarah Untuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: