Text
Konsepsi pengembangan postur Korps Marinir guna mendukung tugas TNI AL dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar didunia, dengan konfigurasi geografi yang sangat unik, dimana sebagian besar wilayahnya adalah terdiri dari lautan dengan rangkaian pulau-pulau besar dan kecil berjumlah 17.499 pulau. Dengan luas wilayah sekitar 7,7 juta Km2, 2/3 dari luas wilayah tersebut, yaitu 5,8 juta Km2 adalah lautan, sedangkan sisanya seluas 1,9 juta Km2 merupakan daratan serta panjang garis pantai kurang lebih 81.290 km. Di wilayah perairan Indonesia terdapat banyak akses maritim berupa Selat, Laut Antara dan Corong-corong Pendekat (choke point) yang menghubungkan ZEEI dan laut pedalaman. Melihat konstelasi geografi Indonesia yang sangat strategis tersebut, membawa kondisi alam Indonesia menjadi negara yang sangat rawan terhadap keamanan wilayah kedaulatannya. Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kedaulatan dan kelangsungan hidup negara tersebut. Pembangunan pertahanan negara merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan pada terwujudnya kemampuan daya tangkal bangsa yang tangguh dalam sistim pertahanan semesta. Seiring dengan pembangunan tersebut, pemerintah telah menyusun Kebijakan tentang Pertahanan Negara, yang di wujudkan dengan berupa Buku Putih Pertahanan.
TNI AL merupakan bagian integral dari TNI sebagai komponen utama alat pertahanan negara dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan negara di laut. TNI AL memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah konkrit melalui gelar kekuatan TNI AL, baik gelar permanen maupun gelar penindakan dalam upaya pencapaian tugas secara optimal guna menghadapi tantangan penugasan. Gelar kekuatan TNI AL diselenggarakan dalam menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI diharapkan mampu menjangkau seluruh wilayah perairan NKRI yang mengintegrasikan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dengan Komando Wilayah Pertahanan Laut sesuai pembagian Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I, II, III), sehingga menjadi kekuatan yang disegani di kawasan. Pelaksanaan gelar kekuatan TNI AL diarahkan mampu memberikan dampak penangkalan yang optimal dalam mengawal dan menjaga NKRI yang disesuaikan dengan Strategi Pertahanan Laut Nusantara melalui gelar permanen dan gelar penindakan yang berbasis pada konsep Minimum Essential Force (MEF). Korps Marinir adalah Kotama Pembinaan TNI AL yang mempunyai tugas menyiapkan dan membina unsur-unsur satuannya sebagai pasukan pendarat yang diproyeksikan dari laut ke darat untuk melaksanakan operasi amfibi dan tugas-tugas pertahanan dan keamanan lainnya. Selaras dengan perkembangan lingkungan strategis dan tuntutan tugas yang dipersyaratkan oleh TNI AL dalam mendukung kesiapan SSAT dalam Komando Wilayah Pertahanan Laut sesuai pembagian Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I, II, III), maka diperlukan adanya konsep gelar kekuatan Korps Marinir yang meliputi kemampuan, kekuatan dan pola gelamya sesuai dengan konsep gelar kekuatan TNI AL yang berbasis pada Minimum Essential Force (MEF) melalui validasi organisasi Korps Marinir.
1044920111 | 104-49-2011 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 104-49-2011 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2011 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | MANAJEMEN TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: