Text
Analisis peran fasilitas labuh pangkalan TNI AL Palembang guna mendukung KRI melaksanakan tugas operasi
ALKI I yang menghubungkan Laut Tiongkok Selatan dan Laut Natuna di Utara dengan Selat Sunda dan Samudera Hindia di selatan melintasi kawasan selat Karimata. TNI AL memiliki tugas penting untuk mengawal dan mempertahankan ALKI I dari kemungkinan ancaman akibat terbukanya kawasan ini dari armada laut asing. TNI AL memiliki sejumlah Lanal di sepanjang ALKI I. Lanal berfungsi memberikan dukungan logistik dan administrasi untuk kesiapan operasional satuan operasi TNI AL, perawatan personel, dan dukungan terhadap gelar kekuatan dan kehadiran unsur/satuan operasi di laut secara efektif dan efisien. Sejumlah Lanal berada di sepanjang ALKI I yaitu Lanal Ranai di Natuna, Lanal Tarempa di Anambas, Lanal Batam, Lanal Pontianak, Lanal Dabo Singkep, Lanal Palembang, Lanal Banten, dan Lanal Lampung. Lanal Palembang adalah salah satu pangkalan Angkatan Laut yang berada di jajaran Lantamal III Jakarta. Di Indonesia, terdapat dua lanal yang memiliki alur masuk melalui sungai, salah satunya adalah Lanal Palembang. Sehingga Lanal Palembang ini boleh disebut sebagai Pangkalan yang memiliki pelabuhan sungai. Tantangan yang dihadapi oleh pangkalan yang memiliki alur panjang di sungai adalah banyaknya lokasi-lokasi sepanjang alur yang masih dangkal, dimana kedangkalan tersebut memiliki waktu pasang yang sangat terbatas. Keberadaan Lanal Palembang yang merupakan salah satu lanal dengan pelabuhan sungai mengakibatkan minimnya fasilitas labuh yang dimiliki oleh pihak lanal sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap sejauh mana fasilitas labuh yang dimiliki Lanal Palembang, dan tindakan apa saja yang bisa dilakukan oleh Lanal Palembang dalam melaksanakan fungsi 5R pangkalan Angkatan Laut dihadapkan dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Lokasi penelitian dilakukan di Lanal Palembang dengan melibatkan personel yang berdinas di Lanal Palembang, serta dilengkapi dengan penelitian terhadap mitra kerja Lanal Palembang yaitu seluruh potensi maritim yang ada di Kota Palembang dalam hal ini adalah KSOP, Pelindo dan Kepanduan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan data- data sekunder yang didapat dari para informan. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa faslabuh yang dimiliki oleh Lanal Palembang belum dapat mendukung operasional KRI dengan ideal, namun dengan jalinan koordinasi dan kerjasama yang baik antara Lanal Palembang dengan potensi maritim yang ada di Palembang, kekurangan tersebut bisa diatasi.
Kata Kunci: Lanal, Faslabuh, Operasional KRI.
1265420161 | 126-54-2016 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 126-54-2016 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2016 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | MANAJEMEN TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: