Text
Konsepsi Operasi Keamanan Laut Di Perairan Laut Natuna Guna Peningkatan Pengamanan Sumber Daya Alam Dalam Rangka Penegakan Kedaulatan NKRI
Dinamika lingkungan strategis di kawasan Asia Pasifik tidak pernah lepas dari isu maritim. Sebab isu keamanan maritim memiliki keterkaitan erat dengan aspek politik, ekonomi maupun keamanan. Dari aspek politik dan keamanan, stabilitas kawasan Asia Pasifik salah satu parameternya adalah kondisi keamanan maritim, di mana kondisi keamanan maritim yang buruk akan berimplikasi terhadap stabilitas kawasan. Adapun dari aspek ekonomi, laut sebagai tulang punggung globalisasi yang bertumpu pada perdagangan bebas harus selalu dipastikan aman, sebab ancaman terhadap keamanan maritim akan berimplikasi langsung terhadap ekonomi kawasan dan global. Perairan Laut Natuna yang berada di sebelah selatan Laut Cina Selatan merupakan perairan yang menghubungkan antara Laut Cina Selatan dengan Selat Malaka. Wilayah Perairan Laut Natuna merupakan perairan strategis sehingga banyak negara berkepentingan, meskipun secara hukum perairan itu milik Indonesia. Nilai strategis Perairan Laut Natuna dapat dilihat dari banyaknya kapal yang melintas pada perairan tersebut yang merupakan salah satu Sea Lines of Comunication (SLOC) dan Sea Lines of Oil Trade (SLOT) di dunia. Perairan Laut Natuna bagi Indonesia merupakan gerbang jalur ALKI I, sehingga keamanan maritim di perairan itu harus selalu diperhatikan karena rawan akan intervensi asing. Di samping itu, di Perairan Laut Natuna juga terdapat berbagai anjungan minyak dan gas bumi yang hasilnya menyumbang devisa besar bagi Indonesia. Kepentingan Indonesia di Perairan Laut Natuna merupakan gabungan antara kepentingan politik keamanan dan kepentingan ekonomi. Selain isu kedaulatan wilayah, Indonesia juga berkepentingan terhadap nilai ekonomis di Perairan Laut Natuna dan sekitarnya dari eksploitasi sumberdaya alam. Berangkat dari kondisi demikian, ke depan dipandang perlu bagi TNI Angkatan Laut untuk meningkatkan intensitas operasi di Perairan Laut Natuna. Dinamika kawasan di Laut Cina Selatan dipastikan akan berdampak pula terhadap situasi keamanan maritim di Laut Natuna, sehingga Indonesia sejak dini hendaknya mengambil langkah-langkah antisipatif. Dari aspek operasi, dewasa ini operasi pengamanan Perairan Laut Natuna yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut berada dalam bingkai Operasi Pam ALKII (Ops Alur Pari) Operasi Kamla (Ops Taring Pari) dan Operasi Siaga Purla (Ops. Arung Pari) tidak terfokus dan kontinyu pada Perairan Laut Natuna. Adapun operasi tersendiri dengan fokus pada pengamanan Perairan Laut Natuna hingga sekarang belum ada. Mengingat nilai strategi Perairan Laut Natuna bagi Indonesia, baik dari aspek politik, ekonomi maupun keamanan, ke depan dipandang perlu untuk menggagas operasi kamla yang terfokus dan kontinyu di Perairan Laut Natuna sebagai salah satu operasi TNI Angkatan Laut.
0374920111 | 037-49-2011 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 037-49-2011 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2011 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | OPERASI TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: