Text
Optimalisasi Pembinaan Mental Prajurit Melalui Bintal Fungsi Komando Guna Membentuk Karakter Prajurit Matra Laut Yang Tangguh Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI AL
Tugas TNI AL sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9 Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 adalah sebagai berikut: Melaksanakan tugas TNI matra laut dibidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, melaksanakan tugas diplomasi angkatan laut dalam mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut. Dalam menjalankan tugas tersebut, perlu dilandasi dengan kondisi mental yang baik dan berkarakter prajurit matra laut yang tangguh. Untuk membangun karakter prajurit matra laut melalui konsep "Semangat Baru TNI AL" yang pada hakekatnya merupakan upaya memacu cara berfikir untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif serta meningkatkan moril dan moral prajurit. Yang merupakan nilai-nilai implementasi semangat baru TNI AL yang perlu dikembangkan yaitu Kehormatan (Honour), Kejujuran (Honesty), Dedikasi (Dedication), Lolyalitas (Loyalty), Profesional (Professionalism) dan Keberanian (Courage). Ketahanan mental yang tinggi dan berkarakter prajurit matra laut yang tangguh merupakan salah satu syarat utama yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam upaya keberhasilan pelaksanaan tugas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menyebabkan perubahan tata nilai sosial yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat termasuk kehidupan di lingkungan TNI AL. Prajurit yang tidak mampu memilah-milah arus informasi tersebut akan mudah terpengaruh, dan berakibat pada kondisi moril dan moral prajurit serta tingkat profesionalisme prajurit. Pengaruhnya dapat kita lihat dari data pelanggaran personil TNI AL yang masih tinggi, yaitu rata-rata pertahun untuk perwira 150,2 kasus pertahun, bintara 241,8 kasus pertahun dan untuk tamtama 310,2 kasus pertahun. Dari data yang diperoleh, ditemukan bahwa pelaksanaan pembinaan mental terhadap prajurit TNI AL belum dapat dilaksanakan secara optimal. Hal ini terjadi karena adanya beberapa permasalahan yang dihadapi dilapangan. Seperti belum berjalannya sistem pengorganisasian pembinaan mental prajurit dengan baik, kurangnya perwira tenaga pembina mental dan perwira rohani di jajaran satuan pelaksana TNI AL, terbatasnya sarana prasarana pendukung pelaksanaan pembinaan mental rohani prajurit, belum semua komandan dan perwira staf yang bertanggung jawab melaksanakan pembinaan mental prajurit memiliki bekal kemampuan untuk melaksanakan pembinaan mental, terbatasnya anggaran untuk menunjang pelaksanaan bintal prajurit dan belum terlaksananya secara utuh pembinaan mental prajurit sebagai mana mestinya. Dalam rangka pembinaan mental yang menyeluruh berlanjut, terarah dan terpadu baik materi, metoda, mekanisme, maupun obyek pembinaan, agar diperoleh kondisi personil yang selalu siap melaksanakan tugas, maka perlu melaksanakan Pembinaan Mental Fungsi Komando secara optimal yaitu dengan meningkatkan sistem pengorganisasian, meningkatkan kegiatan pembinaan mental dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian.
1114920111 | 111-49-2011 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 111-49-2011 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2011 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | MANAJEMEN TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: