Text
Analisis Tantangan Dan Kerjasama Negara-Negara Litoral Di Laut Sulu Guna Menghindari Intervensi Negara Adi Kuasa
Laut Sulu menjadi perhatian antara Indonesia, Malaysia, dan
Filipina dengan tujuan untuk menjadi lingkungan strategis yang sangat
penting bagi keamanan nasional negara-negara litoral tersebut. Namun,
situasi keamanan dan keselamatan di Laut Sulu tidak lagi stabil karena
sering terjadi insiden pembajakan dan perompakan, terutama oleh
Kelompok Abu Sayyaf yang diawali pada tahun 2002. Ancaman
keamanan terhadap Laut Sulu tidak hanya mempengaruhi negara negaranegara litoral, tetapi juga negara-negara lain yang melintas di perairan
tersebut. Dampaknya telah merugikan tiga negara di berbagai bidang
seperti keamanan internasional, ekonomi, dan politik. Indonesia, Malaysia,
dan Filipina sebagai negara litoral wajib menjaga keamanan dan
keselamatan navigasi di laut sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 42
UNCLOS 1982. Untuk memastikan stabilitas keamanan dan keselamatan
regional maritim dan menghindari intervensi negara adi kuasa, ketiga
negara menyadari bahwa ancaman terhadap wilayah tidak dapat ditangani
sendiri. Oleh karena itu, ketiga negara telah membentuk kerjasama
Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) untuk melaksanakan patroli
maritim terkoordinasi sebagai insiatif untuk menjaga keamanan regional.
Tesis ini mengeksplorasi tantangan dan kerjasama yang telah disepakati
dari hasil perjanjian TCA pada tahun 2017. Kontribusi negara-negera
litoral untuk mencapai tujuan dengan melihat ke dalam bentuk dan
implementasi kerja sama seperti dalam melaksanakan patroli maritim dan
pengawasan udara terkoordinasi. Peran Maritime Command Center
(MCC) sebagai pusat koordinasi untuk intelijen dan berbagi informasi di
antara tiga negara dalam melakukan operasi maritim dilihat sebagai
dukungan utama dalam kerjasama ini. Pengumpulan data dilakukan
melalui hasil wawancara dengan informan yang merupakan regulator,
operator dan pengamat. Data yang diperoleh kemudian diolah dan
dianalisis dengan menggunakan Software NVivo 12 Plus. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa tantangan dapat dihadapi dan
peningkatan kerjasama agar negara adi kuasa tidak dapat terlibat
langsung dalam menjaga keamanan di Laut Sulu.
Kata Kunci: Trilateral Cooperative Arrangement, Keamanan dan
Keselamatan Laut Sulu, Intervensi Negara Adi Kuasa, Software NVivo 12
Plus.
1725820201 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | - |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2020 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | MANAJEMEN TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: