Text
Analisis kompetensi perwira Korps Marinir dalam melaksanakan supply chain management dari perspektif manajemen logistik
Keberhasilan TNI AL dalam menjalankan tugas pokoknya melalui dua pola operasi baik dalam OMP (Operasi Militer Perang) maupun OMSP
(Operasi Militer Selain Perang), memerlukan peran dan dukungan logistik yang memadai, efektif dan efisien. Sebuah semboyan klasik “Logistik tidak
memenangkan pertempuran, tetapi tanpa logistik perang tidak akan dimenangkan”, mengilustrasikan bahwa kesuksesan sebuah pertempuran
sangat dipengaruhi oleh kelancaran dukungan logistik. Strategi dan taktik hanya memberikan pola penyelenggaraan operasi militer, sedangkan
logistik menyediakan sarananya. Konsep Supply Chain Management (SCM) berawal dari kegiatan logistik militer dalam perang dan selanjutnya
berkembang pesat seiring kemajuan teknologi informasi. Dalam konteks pembinaan bidang logistik, Supply Chain Management bertujuan untuk
memastikan sistem yang mampu memberikan pelayanan logistik kepada satuan pemakai secara tepat waktu, tepat mutu serta efektif dan efisien,
guna memperlancar pelaksanaan tugas dan operasi. Dengan tingkat kompetensi perwira pengawak bidang logistik yang mumpuni diyakini akan
menjamin terlaksananya Supply Chain Management secara optimal. Sebaliknya, ketidaksesuaian kompetensi akan mengakibatkan Supply
Chain Management tidak terlaksana dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Supply Chain Management serta
kompetensi para perwira Korps Marinir dalam melaksanakan Supply Chain Management di lingkungan Korps Marinir. Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif, yang berusaha menguraikan secara jelas bagaimana implementasi Supply Chain Management dan kompetensi para perwira Korps Marinir dalam melaksanakannya. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada dasarnya implementasi Supply Chain Management telah terlaksana terutama pada level operasional dan taktis, namun belum optimal. Hal ini disebabkan rendahnya kompetensi sumber
daya manusia, sistem manajemen logistik yang berbasis manual dan kurangnya jumlah personel. Selain itu, peneliti menyimpulkan bahwa tingkat
kompetensi para perwira Marinir belum cukup dalam melaksanakan Supply Chain Management. Penyebabnya adalah adanya anggapan bahwa
penugasan di bidang logistik kurang populer bagi jenjang karirnya dibandingkan bidang komando dan operasi. Selain itu, secara periodik para
perwira harus mengalami Tour of Duty sehingga pengetahuan dan pengalaman dibidang logistik menjadi kurang.
Kata kunci: Dukungan logistik, Logistik Militer, Supply Chain Management, Manajemen Logistik, Kompetensi.
1115920211 | 111-59-2021 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 111-59-2021 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2021 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | MANAJEMEN TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: