Text
Penggalangan para mantan narapidana teroris guna mencegah berkembangnya paham radikalisme di wilayah kerja Lantamal I Belawan Sumatera Utara
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi
lembaga yang konsen terhadapat terorisme akibat dari paham
radikalisme. Berdasarkan keterangan dari BNPT, dari sekitar 600 orang
mantan narapidana teroris (Napiter) yang sudah bebas, beberapa
diantaranya kembali melakukan aksi terorisme. Hal ini menjadi perhatian
khusus aparat keamaan, khususnya Badan Intelijen Negara (BIN), Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam
mencegah aksi-aksi terorisme, selain itu terdapat beberapa daerah yang
menjadi lokasi terealisasinya aksi terorisme salah satunya di provinsi
Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
menggambarkan kegiatan penggalangan kepada mantan narapidana
terorisme (Napiter) oleh pihak terkait dalam mencegah penyebaran paham
radikalisme yang berujung kepada tindakan terorisme di wilayah Sumatera
Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan
pendekatan teori penggalangan, teori deradikalisasi, dan teori sonergitas.
Data yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi kemudian
dianalisis menggunakan Nvivo sebagai alat bantu untuk mengkategorikan
dan mempermudah dalam mendeskripsikan permasalahan serta
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggalangan oleh intelijen kepada mantan narapidana terorisme sudah
bekerjasama dengan beberapa pihak dalam penyelenggaran Intelijen
Negara di daerah, meliputi BIN, TNI, Polri, Pemerintah daerah setempat.
Dalam pelaksanaanya, para napiter diberikan penyuluhan dan sosialisasi
terkait nasionalisme, wawasan kebangsaan, keagamaan dan
kewirausahaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan ketika di dalam Lembaga
Permasyarakatan (LP) oleh pihak LP dan kepolisian maupun setelah
keluar LP dengan pemantauan dari BIN, TNI, Polri dan pemerintah
daerah. Selain itu, proses penggalangan ketika napiter sudah bebas tetap
berikan perhatian khusus melalui silaturrahmi kerumah-rumah napiter
dengan komunikasi persuasif oleh aparat setempat, selanjutnya juga
diberikan pendampingan kewirusahaan dan usaha mandiri oleh
pemerintah daerah, serta sosialisasi terkait bahaya hoax dalam dunia
digital baik dari gadget ataupun media lain. Deradikalisasi secara
mendasar sudah dilaksanakan oleh pihak BNPT dengan mensinergikan
semua pihak dari lembaga-lembaga lain. Berdasarkan kegiatan-kegiatan
yang sudah dilaksanakan tersebut menjadikan satu pertimbangan dan
contoh nyata bahwa penggalangan dapat mencegah menyebarnya paham
radikalisme dan aksi terorisme di masyarakat.
Kata kunci : Penggalangan, Mantan Napiter, Radikalisme, Terorisme
1275820201 | 127-58-2020 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 127-58-2020 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2020 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | OPERASI TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: