Text
Analisis studi kelayakan pangkalan kapal selam di Lanal Palu pasca gempa dan tsunami terhadap operasional kapal selam menggunakan metode integrasi analytical hierarchy process dan SWOT
Pada tanggal 28 September 2018, pukul 17.02.44 WIB, telah terjadi gempa bumi tektonik di Donggala yang mengakibatkan tsunami di pesisir Teluk Palu dan berdampak pada bangunan Sionban dan Selter Kapal Selam di Lanal Palu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan Lanal Palu sebagai pangkalan kapal selam pasca gempa dan tsunami ditinjau dari tingkat kerusakan fasilitas pangkalan, aspek hidrografi dan tingkat kerawanan daerah berpotensi gempa, serta untuk mendapatkan prioritas alternatif dari faktor-faktor yang mempengaruhi operasional kapal selam terkait dampak bencana tersebut di Lanal Palu menggunakan metode integrasi AHP (Analytical Hierarchy Process) dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threath) dan relevansinya di masa mendatang dengan didukung hasil triangulasi data wawancara. Hipotesis dari penelitian ini adalah Lanal Palu sudah tidak layak sebagai pangkalan kapal selam sehingga perlu mencari daerah lain sebagai alternatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa fasilitas pangkalan rusak berat dan tidak layak. Dari aspek hidrografi, perairan Teluk Palu khususnya di sekitar dermaga kapal selam masih layak karena bagian terdangkal di sekitar dermaga adalah 10,7 meter dihadapkan pada standard kedalaman yang ditetapkan TNI Angkatan Laut untuk dermaga kapal selam minimal 10 meter, pasang surut di area tersebut relatif tetap dengan kedudukan muka air hasil survei pada tahun 2013 sebesar 424,15 cm sedangkan pasca gempa dan tsunami sebesar 424,9 cm, tidak terdapat bahaya navigasi berdasarkan gambar 3D dari sapuan Multi Beam Echo Sounder (MBES), terjadi abrasi pada garis pantai yang berada di sisi dalam dermaga maupun garis pantai yang berada di luar area dermaga sejauh ± 1 s.d.12 meter. Dari tingkat kerawanan terhadap potensi gempa, wilayah Teluk Palu rawan gempa karena berada pada posisi Sesar Palu Koro. Dari aspek operasional kapal selam, hasil pengolahan data dengan metode integrasi AHP dan SWOT, dari tiga alternatif diperoleh alternatif terpilih yaitu mencari daerah lain sebagai alternatif untuk dijadikan pangkalan kapal selam dengan bobot akhir 0,454.
Kata kunci: kelayakan pangkalan kapal selam; gempa dan tsunami; hidrografi; Analytical Hierarchy Process; Strength, Weakness, Opportunity, Threath.
0685720191 | 068-57-2019 | PERPUSTAKAAN SESKOAL | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
No. Panggil | 068-57-2019 |
---|---|
Penerbit | Jakarta: Seskoal., 2019 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Tipe Isi | Text |
Tipe Media | Book |
Subjek | MANAJEMEN TASKAP TESIS |
This software program inculding any documentation and media (software) is protected by copyright laws and international treaty,
and is a proprietary product of INNOVDIGI SOLUTION. The use of this software is also governed by terms of the Software License Agreement on the reverse side (Agreement).
Number of license: